Kamis, 12 November 2015

TEORI ORGANISASI UMUM 1

UNIVERSITAS GUNADARMA
TEORI ORGANISASI UMUM
2KA08

DAFTAR KELOMPOK

Ketua:       Ario Prasetio (11114633)

Anggota:  Afrida Damayanti (10114416)
Andhika Dwisakti Nugraha (11114023)
                   Andhika Lesmana (11114024)
                   Annissa Intan Safira (11114413)
Arinta Susanti (11114627)
                   Fahruriza Ramansyah (1C114723)
                   Fandy Ahmad (13114911)
                   Fathurrahman F (14114090)
                   Febry Ramadhan (14114124)
                   Irly Y (15114457)
                   Riyan Pradana  (19114562)
                   Vini Oktaviani Putri (1C114072)





KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya , maka kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang Usaha Kecil Menengah (UKM) .
            Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas perkuliahan Teori Organisasi Umum . Selain hal itu, makalah ini dibuat sebagai suatu kajian terhadap salah satu usaha yang ada saat ini sehingga dapat dijadikan referensi bagi para pembacanya.
            Rasa terima kasih yang sedalam – dalamnya kami ucapkan kepada semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang turut membantu agar terselesaikan masalah ini.
            Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan karena keterbatasan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membantu demi sempurnanya makalah ini. Akhir kata, kami mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.













DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2  Rumusan Masalah
1.3  Tujuan



BAB II PENDEFINISIAN
            2.1 Definisi UKM
            2.2 Kriteria UKM
            2.3 Jenis Jenis UKM

BAB III PEMBAHASAN
            3.1 Biografi
            3.2 Sejarah
            3.3 Hasil Wawancara
            3.4 Hasil Kunjungan

BAB IV PENUTUP
            4.1 Kesimpulan
            4.2 Saran



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Manajemen merupakan sebuah seni, seni dalam membentuk, mengatur sebuah organisasi baik organisasi yang bertujuan mencari keuntungan, maupun tidak. Untuk itu UKM (Usaha Kecil Menengah) juga memerlukan manajemen didalamnya, walaupun tidak terlalu signifikan kebutuhannya dibanding dengan perusahaan-perusahaan besar. Karena kesuksesan dalam perusahaan sangat tergantung dari bagaimana cara perusahaan tersebut memanage nya.
Pada penulisan ini kita akan membahas UKM Kuliner milik Ario Prasetio, usaha ini sudah ia jalanin selama kurang lebih tiga bulan.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa makalah ini akan membahas UKM, baik dari pengertian hingga contoh usahany. Berikut ringkasan masalah yang akan di bahas pada penulisan ini:
1.      Pengertian UKM
2.      Tata cara pengelolaan UKM
3.      Keuntungan dan pendapatan UKM

1.3  Tujuan
1.      Untuk memenuhi tugas softskill.
2.      Untuk mengetahui bagaimana cara memanajemen sebuah usaha.
3.      Untuk mengetahui tata kerja pada sebuah UKM.



BAB II
PENDEFINISIAN

2.1 Definisi UKM
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
2.2 Kriteria UKM
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut :
1.     Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2.     Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah).
3.     Milik Warga Negara Indonesia.
4.     Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar.
5.     Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

2.3 Jenis - Jenis UKM
Dalam perspektif perkembangannya, UKM dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) kelompok yaitu:
1.      Livelihood Activities, merupakan UKM yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang lebih umum dikenal sebagai sektor informal. Contohnya adalah pedagang kaki lima.
2.      Micro Enterprise, merupakan UKM yang memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan.
3.      Small Dynamic Enterprise, merupakan UKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor4. Fast Moving Enterprise, merupakam UKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi Usaha Besar (UB)
BAB III
PEMBAHASAN

3.1  Biografi

Nama pemilik: Ario Prasetio & Adha Kemal Mahendra
Umur             : 19 tahun
Alamat          :
Tahun Berdiri: 2015
Nama Toko   : Cilor brother

3.2  Sejarah
      Sebelum berdirinya usaha kecil ini, awalnya hanya karena iseng jajan
Sewaktu berada di Bandung, pada waktu itu saat pertama kali ia melihat ada cilor dan memiliki prospek yang bagus ia langsung menelfon temanya yang di Jakarta yang bernama adha, pada waktu itu memang di Jakarta selatan belum ada dan walaupun ada rasanya tidak seenak yang ada di sini. Bermodalkan nekat dan tekad kuat untuk menjadi pengusaha, mereka berdua sama sama mengeluarkan uang cukup banyak untuk modal usaha, dimulai dari gerobak sampai kompor. Melalui banyak riset dan banyak percobaan untuk membuat aci yang pas, walaupun sering mendapat kegagalan dan adonan yang tidak jadi namun mereka tidak menyerah, mereka tetap mencoba sampai akhirnya mereka menemukan racikan yang pas dan menurut mereka, dan pada akhirnya 3 bulan yang lalu, tepatnya 3 juli 2015 mereka membuka usaha mereka, tanpa berbekal ilmu menjalani ukm dan penuh keresahan mereka berusaha bergelut di dunia bisnis kecil ini, dan pada akhirnya, tanpa disangka sangka jajanan yang mereka jual habis hari demi harinya, dan akhirnya mereka mulai membuka cabang, dan sekarang sudah mencapai cabang ke 4

                        3.3 Hasil Wawancara
PRODUK PRODUK YANG DIHASILKAN
            Produk produk yang dihasilkan usaha ini yaitu
                  -cilor (aci + telor)
                  -macaroni + telor

                        PORSI PENJUALAN
Dalam sehari, usaha dari Ario dan Adha ini bisa menjual produk sekitar 10 liter aci dan 10 liter macaroni
Jika ada order selain individu, mereka bisa menjual masing masing 15 liter

Harga Jual
Range harga jajanan yang mereka jual dari mulai Rp 2000,- dan maksimalnya tergantung dari pesanan

Pemasaran
Pemasaran yang dilakukan hanya dengan mulut ke mulut
                       
                        Cara Jual
                        Datang secara individu atau melakukan pesanan besar

                        Modal Usaha
                        Rp 5.000.000,-

                        Penghasilan
                        Adha dan Ario kira kira dapat menghasilkan bersih Rp 150.000 dari satu gerobak
                        dan kira kira total keseluruhanya mereka bisa mendapat Rp 13.500.000 setiap
 bulanya dari keseluruhan cabang yang mereka punya
Gaji Karyawan
Karyawan tetap diberi gaji Rp 1.500.000 setiap bulanya, dengan lama bekerja dalam sehari kurang lebih 3 sampai 4 jam

3.4  Hasil Kunjungan








BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
            Dari hasil kunjungan kami ke CILOR BROTHER ini kami mengetahui bahwa mereka menjual makanan makanan pasar yang diracik dengan bumbu baru dan memakai bahan baku yang sehat. Di tempat ini kisaran harga jajanan yang di jual adalah dari mulai Rp 2.000,- dan batas maksimalnya adalah tergantung konsumen, Cilor Brother dapat menghasilkan laba bersih sebulanya Rp 13.500.000

4.2 Saran
            Saran dari kami sekelompok adalah baiknya Cilor Brother membuat tempat yang lebih nyaman dan tidak terlalu terbuka agar bisa selalu menjaga kualitas jajanan yang diberikan, dan kalo bisa dapat memberikan menu baru dan inovasi inovasi lainya

Jumat, 13 Maret 2015

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR PERTEMUAN KE 3 (KONSEP ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN)


MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
“KONSEP ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN”








DI SUSUN OLEH:
NAMA : AFRIDA DAMAYANTI
NPM: 10114416
KELAS: 1KA02


KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia Nya sehingga pada akhirnya saya sebagai penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah dengan baik. Adapun judul penulisan makalah yang penulis ambil adalah sebagai berikut :
“Konsep Ilmu Budaya Dasar Dalam kesusastraan”
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu pemenuhan tugas. Sebagai bahan penulisan di ambil berdasarkan hasil penelitian berbagai artikel serta berita yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dari semua pihak, maka penulisan makalah ini tidak akan berjalan lancar.
Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca.













BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Pengertian Kesusantraan
Secara morfologis kata kesusastraan, yang lebih sering hanya disebut sastra, dapat diuraikan atas konfiks ke-an yang berarti ‘semua yang berkaitan dengan  prefiks su ‘baik, indah, berguna’ dan bentuk dasar sastra yang berarti ‘kata, tulisan, ilmu’.Jadi, menurut uraian di atas kesusastraan adalah semua yang berkaitan dengan tulisan yang indah. Sedang menurut arti istilah, kesusastraan atau sastra ialah cabang seni yang menggunakan bahasa sebagai medium.
Pengertian Imu Budaya
         Ilmu Budaya dasar mengajarkan pembelajaran mengenai konsep-konsep kehidupan dan budaya manusia , sedangkan kesusastraan adalah penguraian atas konflik yang digunakan untuk mencapai suatu hasil yang dikatakan bahwa keindahan atau nilai estetis suatu cipta sastra timbul karena adanya keserasian, kesepadanan, atau keharmonisan antara isi.jadi intinya kesusastraan membuat pencerahan atas konflik mengenai konsep konsep kehidupan dan budaya manusia dengan membawa nilai estetis yang baik dan menimbulkan keserasian bersama.Namun  Ilmu Budaya Dasar (yang dahulu di sebut sebagai Basic Humanities) berasal dari bahasa latin yang di sebut dengan “humanus”, yang memiliki arti manusiawi, berbudaya, dan halus. Pada umumnya, humanities mencakup filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya (sejarah, sastra, dll), maka dari itu humanities menjadi ilmu kemanusiaan dan kebudayaan.

B.   Tujuan Penulisan
1)      memahami dan mengerti tentang konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraan










BAB II
PEMBAHASAN

1.       Ilmu Budaya Dasar Yang Di Hubungkan Dengan Prosa
Istilah prosa biasanya kita kenal dengan fiksi dan tidak jarang sering diartikan sebagai cerita rekaan,prosa cerita dan juga sebagai cerita.
Di dalam kesusastraan bahasa Indonesia kita. Ada dua macam prosa yaitu :
A.    Prosa lama :
1.      Dongeng
2.      Hikayat
3.      Sejarah
4.      Epos
5.      Cerita pelipur lara

B.     Prosa baru :
1.  Cerita pendek
2.  Roman / novel
3.  Biografi
4.  Kisah
5.  Otobiografi
2.       Nilai Yang Terkandung Dalam Prosa Fiksi
Sebagai seni yang berpondasi cerita, pasti dan harus dalam karya sastranya mengandung nilai-nilai moral, pesan, dan berbagai cerita.
Adapun point-point yang dapat kita peroleh melalui membaca prosa, antara lain :
1.      Prosa fiksi memberikan rasa gembira atau senang
2.      Prosa fiksi memberikan suatu informasi didalamnya
3.      Prosa fiksi memberikan warisan budaya
4.      Prosa dapat memberikan suatu penyesuaian wawasan.
  1. Istilah prosa fiksi banyak padanannya. Kadang-kadang di sebut : narrative fiction, fictional narrative, prose fiction atau hanya fiction saja. Kata Latin fictionem dari kata fingere artinya menggambarkan atau menunjukkan. Dalam bahasa Indonesia istilah ta­di sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai “Bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai peme-ran, lakuan, peristiwa, dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi” (Saad & Moeliono). Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.
2.1  Nilai-nilai di dalam prosa fiksi
            Yang dimaksud dengan nilai di sini adalah persepsi dan pengertian yang diperoleh pembaca lewat sastra (prosa fiksi). Hendaknya disadari bahwa tidak semua pembaca dapat mem-peroleh persepsi dan pengertian tersebut. Ini hanya dapat di­peroleh pembaca, apabila sastra menyentuh diririya. Nilai ter­sebut tidak akan diperoleh secara otomatis dari membaca. Dan hanya pembaca yang berhasil mendapat pengalaman sastra saja yang dapat merebut nilai-nilai dalam sastra.
A.    Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari mem­baca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana jika mengalaminya sendiri peristiwa atau keja-dian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imaginasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya, atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat menge­nal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai suatu sukses. Namun demikian tidak menutup kemungkinan bahwa tempat atau tokoh dalam fiksi itu mirip dengan manusia manusia atau tempat-tempat dalam kehidupan sehari-hari.
Kecuali kenikmatan literer, fiksi juga memberikan kesenangan yang berupa stimulasi intelektual. Ini datang dari adanya ide-ide, wawasan-wawasan, atau pemikiran-pemikitan yang baru, yang aneh, yang luar biasa, bahkan juga yang mungkin sangat membahayakan jika diungkap-kan bukan lewat sastra.
B.     Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi. Jika kita memerlukan suatu fakta, maka kita dapat membuka buku. Tetapi jika kita menginginkan wawasan yang berbeda dari apa yang ada di dalam fakta, maka kita harus memilih sastra. Dari sas­tra mungkin kita akan mendapatkan nilai-nilai dari sesuatu yang mungkin di luar perhatian kita. Dari novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidup-an masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang, atau kehidupan yang sama sekali asing. (Kita ingat misalnya Robinson Crusoe (Defoe) atau Perja­lanan ke Akhirat (Djamil Suherman).
Fiksi juga memberikan ide atau wawasan yang lebih dalam daripada sekedar fakta yang hanya bersifat meng-gambarkan. Dari fiksi dapat dipahami tentang kelemahan, ketakutan, keterasingan, atau hakekat manusia lebih dari­pada apa yang disajikan oleh buku-buku psikologi, sosiologi, atau anthropologi.
Fiksi bersifat mendramatisasikan, bukan hanya seke­dar menerangkan seperti misalnya buku teks psikologi. Mendramatisasikan, berarti mengubah prinsip-prinsip abstrak menjadi suatu kehidupan atau lakuan/tindakan (action). Kita jadi ingat misalnya pada Ziarah (Iwan Simatupang) yang merupakan dramatisasi atau fisikalisasi dari ide keterasingan kehidupan manusia, sebagaimana diperankan oleh profesor filsafat itu.
C.     Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Pelajaran sejarah dapat memberikan sebagian warisan kultural kepada mahasiswa; demikian pula dengan pelajar­an matematika, seni, dan musik. Para mahasiswa yang mempelajari bahasa dan sastra akan memperoleh kontak dengan : impian-impian, harapan-harapan, dan aspirasi-aspirasi, sebagai akar-akar dari kebudayaan. Prosa fiksi dapat menstimulai imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
Novel-novel yang terkenal seperti : Sitti Nurbaya, Salah Asuhan, Layar Terkembang mengungkapkan impi-an-impian, harapan-harapan, aspirasi-aspirasi dari generasi yang terdahulu yang seharusnya dihayati oleh generasi kini. Bagi bangsa Indonesia novel-novel yang berlatar belakang perjuangan revolusi seperti Jalan Tak Ada Ujung, Perburuhan, jelas merupakan buku novel yang berarti, sementara kita menyadari bahwa revolusi itu sendiri adalah suatu tindakan heroisme yang mengagumkan dan memberikan kebanggaan.
D.    Prosa fiksi memberikan keseimbangan wawasan.
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalamannya dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesem-patan untuk memilih respon-respon emosional atau rang-kaian aksi (action) yang mungkin sangat berbeda daripa-da apa yang disajikan oleh kehidupan sendiri. Rangkaian aksi itu sendiri mungkin tidak pernah ada dan tidak pernah terjadi di dalam kehidupan faktual.
Adanya semacam kaidah kemungkinan yang tidak mungkin dalam fiksi inilah yang memungkinkan pembaca untuk dapat memperluas dan memperdalam persepsi dan wawasannya tentang tokoh, hidup, dan kehidupan manusia. Dari banyak memperoleh pengalaman sastra, pemba­ca akan terbentuk keseimbangan wawasannya, terutama dalam menghadapi kenyataan-kenyataan di luar dirinya yang mungkin sangat berlainan dari pribadinya. Seorang dokter yang dianggap memiliki status sosial tinggi, tetapi ternyata mendatangi perempuan simpanannya walaupun dengan alasan-alasan psikologis, seperti dikisahkan novel Belenggu, adalah contoh dari “the probable impossibili­ty.” Tetapi justru dari sinilah pembaca memperluas per-spektifnya tentang kehidupan manusia.
Kesanggupan sastra (fiksi) untuk menembus pikiran dan emosi seperti itu dapat memberikan impaknya yang luar biasa. Beberapa novel kadang-kadang menyajikan suatu wawasan atau pemikiran yang subtil, bahkan sampai kepada yang “gila” (Ingat beberapa novelet Putu Wijaya).

Contoh prosa:
Monyet dan Ayam
Pada suatu zaman, ada seekor ayam yang bersahabat dengan seekor monyet. Si Yamyam dan si Monmon namanya. Namun persahabatan itu tidak berlangsung lama, karena kelakuan si Monmon yang suka semena-mena dengan binatang lain. Hingga, pada suatu petang si Monmon mengajak Yamyam untuk berjalan-jalan. Ketika hari sudah petang, si Monmon mulai merasa lapar. Kemudian ia menangkap si Yamyam dan mulai mencabuti bulunya. Yamyam meronta-ronta dengan sekuat tenaga. “Lepaskan aku, mengapa kau ingin memakan sahabatmu?” teriak si Yamyam. Akhirnya Yamyam, dapat meloloskan diri.
Ia lari sekuat tenaga. Untunglah tidak jauh dari tempat itu adalah tempat kediaman si Kepiting. si Kepiting merupakan teman Yamyam dari dulu dan selalu baik padanya. Dengan tergopoh-gopoh ia masuk ke dalam lubang rumah si Kepiting. Di sana ia disambut dengan gembira. Lalu Yamyam menceritakan semua kejadian yang dialaminya, termasuk penghianatan si Monmon.
Mendengar hal itu akhirnya si Kepiting tidak bisa menerima perlakuan si Monmon. Ia berkata, “Mari kita beri pelajaran si Monmon yang tidak tahu arti persahabatan itu.” Lalu ia menyusun siasat untuk memperdayai si Monmon. Mereka akhirnya bersepakat akan mengundang si Monmon untuk pergi berlayar ke pulau seberang yang penuh dengan buah-buahan. Tetapi perahu yang akan mereka pakai adalah perahu buatan sendiri dari tanah liat.
Kemudian si Yamyam mengundang si Monmon untuk berlayar ke pulau seberang. Dengan rakusnya si Monmon segera menyetujui ajakan itu karena ia berpikir akan mendapatkan banyak makanan dan buah-buahan di pulau seberang. Beberapa hari berselang, mulailah perjalanan mereka. Ketika perahu sampai di tengah laut, Yamyam dan kepiting berpantun. Si Yamyam berkokok “Aku lubangi ho!!!” si Kepiting menjawab “Tunggu sampai dalam sekali!!”
Setiap kali berkata begitu maka si Yamyam mencotok-cotok perahu itu. Akhirnya perahu mereka itu pun bocor dan tenggelam. Si Kepiting dengan tangkasnya menyelam ke dasar laut, sedangkan Si Yamyam dengan mudahnya terbang ke darat. Tinggallah Si Monmon yang berteriak minta tolong karena tidak bisa berenang. Akhirnya ia pun tenggelam bersama perahu tersebut.

(Disarikan dari Abdurrauf Tarimana, dkk, “Landoke-ndoke te Manu: Kera dan Ayam,” Cerita Rakyat Daerah Sulawesi Tenggara, Jakarta: Dept. P dan K, 1978, hal. 61-62)

3.       Ilmu Budaya Dasar Yang Menghubungkan Dengan Puisi
Puisi adalah sesuatu yang kita kenal dengan rangkaian kata-kata indah yang penuh makna didalamnya,apalagi jika kita benar-benar meresapi dalam membacanya.
Puisi termasuk dalam seni sastra, sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian itu sendiri merupakan bagian dari kebudayaan.
Jika kita pikirkan puisi adalah suatu rangkaian kata-kata yang membentuk beberapa kalimat yang penuh dengan makna hidup, alam, bahkan keTuhanan yang di ekspresikan oleh sang penyair dalam bentuk tulisan maupun ekspresi dari puisi yang dibacakan.
Didalam Ilmu Budaya dasar kita menemukan penyajiaan puisi, adapun yang mendasarinya, yaitu :
1.      Adanya hubungan didalam pembuataan puisi dengan pengalaman hidup manusia
2.      Adanya suatu rasa insyaf atau sebuah kesadaran seseorang dari suatu kejadian
3.      Puisi dan keinsyafan social

3.1  Hakekat Puisi
Dipandang dari segi bangunan bentuknya pada umumnya puisi dianggap sebagai pemakaian atau penggunaan bahasa yang intensif; oleh karena itu minimnya jumlah kosa kata yang digunakan dan padatnya struktur yang dimanipulasikan,namun justru karena itu berpengaruh kita dalam menggerakkan emosi pembaca karena gaya penuturan dan daya lukisnya. Bahasa puisi dikatakan lebih padat lebih indah, lebih cemerlang dan hidup (compressed, picturesque, vivid) daripada bahasa prosa atau percakapan sehari-hari.
Bahasa puisi mengandung penggunaan lambang-lambang metaforis dan bentuk-bentuk intutive yang lain untuk mengekspresikan gagasan, perasaaan dan emosi oleh karena puisi senantiasa menggapai secara eksklusif ke arah imajinasi dan ranah (domain) bentuk-bentuk emotif dan artistiknya sendiri.
Kepadatan bahasa puisi itu sebenarnya sangat berkaitan. Secara sinkron dan integratif dengan upaya sang penyair dalam memadatkan sejumlah pikiran, pcrasaan dan emosi serta pe-ngalaman hidup yang diungkapannya. Hal yang membedakan seorang pe­nyair dari pengarang prosa adalah karena kemampuannya dalam meng­ekspresikan hal-hal yang sangat besar dan luas dalam bentuk yang ringkas dan padat.




Contoh puisi:
INGIN BERSAMAMU
Puisi Ressa Elia
Aku tak prnah ingin melupakan dirimu.
Apalagi benci.
Sekian masa sekian cerita tlah kita lewati
Suka dan duka bersama.
Sungguh berat untk kulupakan.
Sangat tak mungkin untk benci.
Karena kau sangat berkesan.
Karena kau sangat mendalam.
Percayalah kekasihku.
Hanya satu kau kasihku.
Dan hanya satu inginku.
Hidup bersama denganmu.










BAB III
PENUTUP

Saya menyimpulkan bahwa konsepsi ilmu budaya dasar didalam kesusastraan memegang peranan penting karena seni ini adalah cerminan dari nilai-nilai budaya yang terkandung di dalam masyarakat sejak lama, seni juaga membuat orang yang ingin mengutarakan pendapat atupun gagasannya menjadi mudah untuk berkomunikasi secara normatif.






















DAFTAR PUSTAKA


https://robertyusnanto.wordpress.com/2010/10/31/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan/



https://irwanzulkifli.wordpress.com/2013/03/21/ilmu-budaya-dasar-yang-dihubungkna-dengan-puisi/