Sabtu, 07 Juli 2018

Bahasa inggris Bisnis 2 #


Nama: Afrida Damayanti
NPM: 10114416
Kelas: 4KA08

Jelaskan dan berikan contoh tentang:
1.        Simple present tense
Saya biasanya mengambil sepeda motor untuk pergi ke kampus
2.        Past tense
Saya bekerja di Jakarta Fair setahun yang lalu
3.        Sajikan tegang terus menerus
Kami sedang makan sandwich ayam saat ini
4.        Past continous tense
Maul sedang bermain video game kemarin pukul 12 malam
5.        Sajikan tegang sempurna
Kemampuan bahasa Inggris saya meningkat
6.        Sajikan tegang kontinyu yang sempurna
Saya telah menunggu belahan jiwaku sepanjang waktu
7.        Past perfect tense
Saya belum pernah ke stadion GBK sebelumnya
8.        Past sempurna terus menerus
Maul telah membantu masalah Rida selama berbulan-bulan
9.        Future tense
Saya akan pergi ke Lombok pada bulan Agustus

Kamis, 15 Maret 2018

Trip to Kencana Mountain


mountain kencana is located in the District cisarua, Bogor city. Mount kencana opened to the public around the beginning of 2016, mountain kencana is not a mountain, actually mount kencana is just a hill that towering to the height of 1,802 mdpl (meters below sea level). But the mountain kencana still offers a natural sensation for the climbers.

Access to the top of Gunung Kencana can be through Telaga Warna, Cisarua. Before making the climb, visitors must report on a particular post to get a climbing permit. Based on my experience, climbers must do 2 times report. First at the entrance Telaga Warna tourist area with a cost of Rp 25,000 / person and second right at the post climbing the beginning of Gunung Kencana Rp 20.000.

After reporting on the Telaga Warna tourist area post you can continue your journey to the LC (Lahan Cadangan) village which is the last point of the stop of the vehicle before entering the mountain climbing route. If you do not bring a private vehicle you can call the motorcycle taxi on the post Telaga Warna tourist area with a cost of Rp 100,000. Mileage from the post Telaga Warna tourist area until the village LC about 7km which will take about 90 minutes by passing the rocky road with views of tea gardens.

Arriving in the village of LC you can continue the journey to the climbing route by starting to walk through the expanse of tea gardens, mountain climbing route kencana given the name Tanjakan Sambalado. From the starting point of climbing to the top of the mountain kencana takes about 1 hour and upon reaching the peak you can build a tent in the camping ground area of the peak of Mount Kencana.

If the weather is clear from the top of the mountain you can see the mount Gede - Pangrango and mount Salak, at night you can also see city light of Bogor city.


City light of Bogor city

View mount Gede - Pangrango and mount Salak

Sabtu, 20 Januari 2018

Audit Teknologi Sistem Informasi (Pencapaian 2)

Menyusun Perencanaan Audit TSI
Pencapaian 2: Menyusun Perencanaan Audit TSI
AFRIDA DAMAYANTI      10114416        4KA08
UNIVERSITAS GUNADARMA

Perencanaan audit harus disusun dengan mempertimbangkan resiko yang dihadapi organisasi yang akan diauditnya. Dalam hal ini, auditor internal harus memanfaatkan output dari hasil penilaian resiko dalam perancangan program audit. Oleh karena itu, auditor perlu memahami proses berikut alat yang digunakan dalam penilaian resiko tersebut.
Yang dimaksud dengan penilaian resiko adalah kegiatan identifikasi dan analisis terhadap resiko yang relevan dalam upaya pencapaian tujuan organisasi sebagai dasar untuk menentukan cara pengelolaan resiko tersebut. Penilaian resiko tersebut penting untuk dilakukan sebab kondisi perekonomian, industri, regulasi, dan operasional organisasi terus berubah, perubahan tersebut meliputi:
1.      Adanya regulasi yang baru pada bidang perpajakan, ketenaga-kerjaan, ekspor-import,
2.      Masuknya kompetitor baru ke industri dimana perusahaan berada,
3.      Kompetitor mengenalkan produk baru, dan
4.      Penggunaan teknologi baru.
Dalam kerangka pengendalian internal, manajemen harus melakukan penilaian risiko yang dihadapi organisasinya, sehingga dapat menerapkan bentuk/ prosedur pengendalian yang tepat. Auditor internal berkepentingan untuk menilai pengendalian yang ada pada aktivitas/ operasional organisasi, sehingga bila resiko teridentifikasi, maka auditor dapat menentukan prosedur pengendalian yang seharusnya ada untuk memastikan bahwa tujuan organisasi dapat tercapai, dan bila resiko tersebut tidak tertangani dengan baik, maka auditor dapat menentukan rekomendasi yang tepat bagi manajemen untuk memperbaiki pengendalian/ operasionalnya. Lebih spesifik, dalam konteks audit keuangan, penilaian risiko berguna untuk menentukan resiko audit. Resiko audit diartikan sebagai tingkat ketidakpastian tertentu yang dapat diterima auditor dalam pelaksanaan auditnya, seperti ketidakpastian validitas dan reliabilitas bukti audit dan ketidakpastian mengenai efektivitas pengendalian internal. Umumnya resiko tersebut sulit diukur, sehingga perlu ketelitian dan kehati-hatian. Resiko audit terdiri atas resiko inheren/ bawaan, resiko pengendalian, dan pendeteksian.
1.      Resiko Inheren
Resiko inheren berkenaan dengan  kemungkinan adanya kekeliruan dalam segmen audit yang melampaui batas toleransi sebelum memper-hitungkan faktor efektivitas pengendalian internal. Resiko inheren adalah faktor kerentanan laporan keuangan terhadap kekeliruan yang material dengan asumsi tidak adanya pengendalian internal. Oleh karena itu bila risiko inheren tinggi, maka auditor harus mengumpulkan bukti audit yang lebih banyak.
Faktor-faktor yang perlu ditelaah auditor dalam menetapkan risiko inheren adalah sifat bidang usaha organisasi, integritas manajemen, motivasi manajemen, hasil audit sebelumnya, hubungan istimewa, transaksi non rutin, dan kerentanan terhadap fraud.
2.      Resiko Pengendalian
Risiko pengendalian berkenaan dengan kemungkinan adanya kekeliruan dalam segmen audit yang melampaui batas toleransi yang tidak terdeteksi atau tidak dapat dicegah oleh pengendalian internal. Resiko pengendalian dipengaruhi oleh faktor efektivitas pengendalian internal, dan keandalan penetapan risiko yang direncanakan (penetapan di bawah 100%), oleh karena itu bila resiko pengendalian ditetapkan tinggi, maka auditor harus mengumpulkan bukti audit yang lebih banyak.
3.      Resiko Pendeteksia
Resiko pendeteksian berkenaan dengan kemungkinan terjadinya kekeliruan dalam segmen audit yang melampaui batas toleransi yang tidak terdeteksi karena pengujian menggunakan uji petik, prosedur audit yang tidak tepat/ salah aplikasi, kekeliruan interpretasi atas hasil implementasi prosedur audit. Guna meminimalkan risiko pendeteksian, auditor harus mengembangkan perencanaan audit secara tepat, dan melakukan supervisi atas pelaksanaan audit.
Konsep audit berbasis risiko menempatkan kegiatan observasi dan analisis terhadap pengendalian sebagai starting point, kemudian mengembangkan auditnya pada bidang/ area yang memerlukan pengujian dan evaluasi lebih lanjut. Bila pengendalian internal lemah (artinya risiko pengendalian tinggi), maka auditor cenderung untuk memperluas ruang lingkup auditnya, sehingga dia memperoleh kayakinan bahwa tanggungjawab auditnya dapat dilaksanakan sesuai dengan standar profesional yang berlaku.

A.      PERENCANAAN AUDIT
1.      Fungsi Perencana Audit
Sebelum melaksanakan pekerjaan audit, terlebih dahulu auditor internal harus menyusun rencana audit secara sistematis. Rencana audit tersebut berfungsi sebagai:
a.         Pedoman pelaksanaan audit,
b.        Dasar untuk menyusun anggaran,
c.         Alat untuk memperoleh partisipasi manajemen,
d.        Alat untuk menetapkan standar,
e.         Alat pengendalian, dan
f.         Bahan pertimbangan bagi akuntan publik yang diberi penugasan oleh perusahaan.
2.      Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan
Hal yang harus dipertimbangkan oleh auditor dalam perencanaan audit adalah:
a.         Masalah yang berkaitan dengan bisnis satuan usaha tersebut dan industri dimana satuan usaha tsb beroperasi didalamnya,
b.        Kebijakan dan prosedur akuntansi satuan usaha tersebut,
c.         Metode yang digunakan oleh satuan usaha tersebut dalam mengolah informasi akuntansi,
d.        Penetapan tingkta resiko pengendalian yang direncanakan,
e.         Pertimbangan awal tentang materialitas untuk tujuan audit,
f.         Pos laporan keuangan yang mungkin memerlukan penyesuaian.
g.        kondisi yang mungkin memerlukan perluasan atau pengubahan pengujian audit, dan
h.        Sifat audit yang dilaporkan akan diserahkan kepada pemberi tugas.

3.      Isi Perencanaan Audit
Isi audit plan (perencanaan audit) meliputi tiga hal pokok yang terdidi dari:
a.         Hal-hal mengenai client,
b.        Hal-hal yang mempengaruhi client, dan
c.         Rencana kerja Auditor.

4.      Metode Dalam Perencanaan Audit
Secara umum, rencana audit disusun setelah auditee ditetapkan. Yang dimaksud dengan auditee adalah entitas organisasi, atau bagian/ unit organisasi, atau operasi dan program termasuk proses, aktivitas dan kondisi tertentu yang diaudit. Penyeleksian auditeedapat dilakukan dengan 3 (tiga) metode, yaitu:
a.    Systematic selection
Bagian audit internal menyusun suatu jadwal audit tahunan yang berkenaan dengan audit yang diperkirakan akan dilaksanakan. Secara tipikal jadwal tersebut dikembangkan dengan mempertimbangkan risiko. Auditee potensial yang menunjukkan tingkat risiko yang tinggi mendapat prioritas untuk dipilih.
b.      Ad Hoc Audits
Metode ini digunakan dengan mempertimbangkan bahwa operasi tidak selalu berjalan tepat seperti yang direncanakan. Manajemen dan dewan komisaris sering menugaskan auditor internal untuk mengaudit bidang/ area fungsional tertentu yang dipandang bermasalah. Dengan demikian manajemen dan dewan komisaris memilih auditee bagi auditor internal.
c.       Auditee Requests
Beberapa manajer merasa bahwa mereka memerlukan input dari auditor internal untuk mengevaluasi kelayakan dan keefektifan pengendalian internal serta pengaruhnya terhadap operasi yang berada di bawah supervisinya. Oleh karena itu, mereka mengajukan permintaan untuk diaudit. Tetapi dalam hal ini auditor internal tetap harus mempertimbangkan risiko dan prioritasnya.

5.      Kegiatan Dalam Perencanaan Audit
Rencana audit harus disusun dan didokumentasikan dengan baik dan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a.       Penetapan tujuan dan ruang lingkup audit
Secara umum tujuan fungsi audit internal adalah untuk membantu manajemen dalam mencapai akuntabilitasnya dan memberikan solusi alternatif utnuk memperbaiki pengendalian manajemen. Secara individual, tujuan audit internal dapat diklasifikasikan berdasarkan 3 (tiga) kategori aktivitas audit.
b.      Review atas file audit
Review ini dilakukan dengan cara mempelajari kembali laporan-laporan dan informasi dari file audit yang telah dilakaukan sebelumnya. Review ini bermanfaat untuk mengenal sifat operasi sebagai bahan untuk melaksanakan survai pendahuluan.
c.       Menyeleksi tim audit
Kegiatan ini dilakukan dengan mepertimbangkan beban tanggung-jawab yang akan dipikul oleh masing-masing staf auditor, dan keahlian yang diperlukan untuk mengaudit bidang-bidang tertentu.
d.      Komunikasi pendahuluan dengan auditee dan pihak lain yang berkepentingan
Kegiatan ini dilakukan untuk mengkomunikasikan hal-hal yang berkenaan dengan pekerjaan yang akan dilakukan. Mengakomodasikan akses terhadap fasilitas, catatan dan personal, serta untuk memperoleh informasi dari auditee atau pihak lain yang terkait.
e.       Mempersiapkan program audit pendahuluan
Program audit pendahuluan ini memuat informasi seperti sasaran dan tujuan, serta ruang lingkup audit, pertanyaan-pertanyaan khusus yang harus terjawab selama audit dilaksanakan, prosedur audit yang akan digunakan, dan bukti-bukti yang akan diuji.
f.       Merencanakan laporan audit
Laporan audit merupakan media untuk mengkomunikasikan hasil audit kepada pihak-pihak yang berkepentingan dlam organisasi. Konsekuensinya, auditor harus mulai berfikir mengenai bagaimana laporan akan disusun, kapan akan diberikan/ dikirimkan, dan siapa yang akan menerima laporan tersebut. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi detail (rincian) yang akan disajikan dalam laporan dan untuk mengembangkan beberapa parameter dasar.
g.      Persetujuan atas program audit dari kepala bagian audit internal

Hal ini dilakukan untuk membantu memastikan bahwa prosedur kerja mendukung tujuan, sasaran, dan ruang lingkup audit.

Rabu, 17 Januari 2018

Laporan Audit Teknologi Sistem Informasi Personal

AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
Laporan Audit Teknologi Sistem Informasi Personal






Kelompok 5
Nama Anggota:
Afrida Damayanti                            10114416
Ayuanita                                          11114899
Baby Syifa Angeline F                     11114948
4KA08




FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017





1.      Audit Sistem Operasi
LENOVO Ideapad 110, Windows 10 Home, RAM 6GB, 64bit



2.      Audit Penyimpanan
Harddisk pada PC memiliki kapasitas 930GB. Dibagi menjadi 3 partisi, yaitu C, F dan D. Disk C digunakan untuk Windows. F digunakan untuk penyimpanan aplikasi-aplikasi yang ada pada PC, lalu D untuk menyimpan berbagai media seperti foto, video, dokumen-dokumen, dan lain-lain.




3.      Audit Jaringan
Jaringan menggunakan provider Indosat Ooredoo.


4.      Audit Firewall
Windows Firewall Aktif




Laporan Audit Teknologi Sistem Informasi UKM

AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
Laporan Audit Teknologi Sistem Informasi
“Website eL Cake”





Kelompok 5
Nama Anggota:
Afrida Damayanti                            10114416
Ayuanita                                          11114899
Baby Syifa Angeline F                     11114948
4KA08




FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017



BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Pada saat ini teknologi informasi mengalami perkembangan yang sangat cepat, seiring dengan kebutuhan manusia yang juga terus bertambah. Teknologi memegang peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia saat ini, siapa yang tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi, maka dapat dipastikan akan menjadi orang yang ketinggalan informasi.
El Cake N Cookies ini merupakan bisnis usaha menengah yang bergerak di bidang makanan khususnya kue kering, kue bolu sampai kue ulang tahun. Sejak memulai usahanya pada tahun 2016, bisnis usaha El Cake N Cookies ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat di sekitarnya. Namun El Cake N Cookies hanya mengandalkan akun di media sosial sebagai sarana penjualannya. Dan seiring berkembangnya bisnis di bidang makanan, El Cake N Cookies ingin menghadirkan inovasi baru dalam mempromosikan bisnisnya.
Untuk memecahkan permasalahan, El Cake N Cookies ingin membangun sebuah sistem penjualan online, untuk mempromosikan produk yang diproduksi oleh El Cake N Cookies. Saat ini internet telah menjadi salah satu infrastruktur komunikasi yang termurah dan jangkauan penerimaan yang luas dan tanpa batas, maka internet pun sering digunakan sebagai media alternatif untuk menjalankan suatu usaha maupun bisnis. Selain digunakan sebagai media informasi dan komunikasi, internet juga dapat digunakan sebagai proses jual beli produk, jasa dan media informasi yang lengkap secara online.
Dengan keunggulan internet yang dapat melakukan pelayanan tanpa ada batas waktu, akses yang mudah dan biaya yang terjangkau serta kemudahankemudahan lainnya, membuat semakin banyak pebisnis yang berkecimpung ke dalam e-commerce. Dengan dibangunnya sistem penjualan online tersebut para pelaku bisnis atau usaha baik itu perusahaan menengah ke bawah atau perusahaan menengah ke atas dapat memanfaatkannya sebagai suatu media untuk mempromosikan perusahaannya serta produk-produk yang dimilikinya, agar dapat dikenal lebih luas. Dan diharapkan dapat mempermudah konsumen yang akan membeli produk-produk yang ditawarkan oleh pelaku usaha tanpa harus datang ke tempatnya secara langsung.
1.2              Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan ini adalah membuat laporan audit teknologi sistem informasi pada website eL cake, ada empat aspek yang akan dilakukan audit yaitu: database, penyimpanan, sistem operasi, dan jaringan.



BAB II
PEMBAHASAN


2.1    Profil El Cake
El Cake N Cookies ini merupakan bisnis usaha menengah yang bergerak di bidang makanan khususnya kue kering, kue bolu sampai kue ulang tahun. Sejak memulai usahanya pada tahun 2016, bisnis usaha El Cake N Cookies ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat di sekitarnya, tepatnya di daerah Condet, Jakarta Timur.


Gambar 2.1 Tampilan Home pada Website El Cake

2.2    Pengertian Audit
Audit atau pemeriksaan adalah suatu proses yang sistematik untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian , dengan tujuan untuk menentukan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta menyampaikan hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor.
2.3    Bidang Audit
2.3.1        Sistem Operasi
Terdapat dua sistem operasi yang akan dilakukan auditing yaitu sistem operasi yang digunakan pada saat pembuatan website adalah Window Vista 7 dan sistem operasi yang dilakukan untuk uji coba atau pengoperasian yaitu pada Windows 10. Audit yang dilakukan terhadap kedua sistem operasi mendapatkan hasil yang tidak berbeda jauh atau dapat dikatakan hampir sama. Keterangan hasil dari audit yang dilakukan berupa hasil yang sangat baik, baik, cukup, buruk dan sangat buruk.
2.3.2        Database
Teknik Audit Database ialah suatu database yang harus diisi dengan data-data yang sesuai dengan keperluan masing-masing instansi atau perusahaan. Untuk mengisi database, biasanya ada petugas yang hanya bertugas meng-entry data. Orang tersebut ada yang menyebutnya TDA (Trade Data Analyst), EDP (Electronic Data Processing), MIS (Managemen Information System), DMS (Database Managemen System), dan lain sebagainya.
2.3.3        Penyimpanan
Audit Penyimpanan adalah kegiatan atau operasi yang direncanakan guna untuk mencapai tujuan. Dalam audit penyimpanan ini di dalamnya ada kegiatan yang di lakukan oleh pengelola data guna untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan bersama atau pun secara pribadi.
Dalam pengelolaan itu melibatkan manusia sebagai pelaksana dan dapat menyimpan data yang ada dan didapat dari informasi pengambilan keputusan, selain itu juga ada alat bantu mungkin berupa komputer yang yang ada di lapangan. Dengan alat bantu tersebut semua data-data yang ada dapat diproses dan di jadikan sebuah informasi.
2.3.4        Jaringan
Audit jaringan komputer secara umum dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu Performance Audit dan Security Audit. Performance Audit lebih menitikberatkan pada peningkatan kinerja jaringan komputer. Sedangkan Security Audit lebih menitikberatkan pada sistem keamanan jaringan komputer.
A.      Performance audit adalah sebuah audit dalam rangka mendapatkan gambaran mengenai kinerja sebuah organisasi / perusahaan secara keseluruhan. Performance audit lebih menekankan pada aspek kebutuhan organisasi dalam meningkatkan proses bisnis dan memenangkan kompetisi. Performance audit akan melakukan pengujian yang obyektif dan sistematis yang berkaitan dengan program, aktivitas, fungsi, sistem manajemen dan prosedur melalui assessmen dalam rangka pencapaian target yang ada untuk mendapatkan keuntungan secara ekonomi, efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya yang ada.
B.       Security Audit adalah penilaian atau evaluasi teknis yang sistematis dan terukur mengenai keamanan komputer dan aplikasinya. Audit keamanan komputer ini terdiri dari dua bagian, yaitu:
·      Penilaian otomatis
Berkaitan dengan pembuatan laporan audit yang dijalankan oleh suatu perangkat lunak terhadap perubahan status file dalam komputer: create, modify, delete, dll.
·      Penilaian non-otomatis
Berhubungan dengan kegiatan wawancara kepada staf yang menangani komputer, evaluasi kerawanan dan keamanan komputer, pengamatan terhadapsemua akses ke sistem operasi dan software aplikasinya, serta analisis semua akses fisik terhadap sistem komputer secara menyeluruh.Sistem yang dinilai dan dievaluasi tidak hanya komputernya saja, tetapi meliputi semua PC, server, mainframe, jaringan komputer, router, saklar data, serta segala macam software yang dipakai oleh organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.

Proses audit untuk jaringan komputer akan semakin kompleks jika sistemnya semakin besar dan terintegrasi satu sama lainnya. Untuk mempermudah hal tersebut, teknik audit terhadap jaringan komputer harus di break-down berdasarkan layer-layer dari 7-layer pada Open System Interconnection (OSI). Pendekatan auditnya dapat dilakukan dari dua arah, yaitu pendekatan Top-down dan pendekatan Bottom-up.
Sebelum melakukan audit, ada baiknya terlebih dulu mengetahui mengenai komponen apa saja yang terdapat di tiap-tiap layer. Hal ini berfungsi untuk memudahkan kita dalam menentukan target audit (obyek yang akan di audit).
·           Pendekatan Top-down
Audit dengan pendekatan Top-down adalah dengan memulai melakukan identifikasi dari layer OSI yang tertinggi, yaitu Application Layer menuju ke layer yang terendah, yaitu Physical Layer. Berarti audit dilakukan dari perangkat lunak (software) aplikasi komunikasi dan berakhir di infrastruktur komunikasi.
·         Pendekatan Bottom-up
Audit dengan pendekatan Bottom-up adalah kebalikan dari pendekatan Top-down, yaitu dengan memulai melakukan identifikasi dari layer OSI yang terendah, yaitu Physical Layer menuju ke layer yang tertinggi, yaitu Application Layer. Dalam hal ini audit dimulai dari infrastruktur komunikasi dan berakhir di perangkat lunak (software) aplikasi komunikasi.
·      Prosedur Audit Jaringan
a.       Memeriksa apakah ada fungsi manajemen Jaringan yang kuat dengan otoritas untuk membuat standar dan prosedur
b.      Memeriksa apakah tersedia dokumen mengenai inventarisasi peralatan Jaringan, termasuk dokumen penggantian peralatan
c.       Memeriksa apakah tersedia prosedur untuk memantau network usage untuk keperluan peningkatan kinerja dan penyelesaian masalah yang timbul
d.      Memeriksa apakah ada control secara aktif mengenai pelaksanaan standar untuk aplikasi-aplikasi on-line yang baru diimplementasikan
·      Fungsi Audit Jaringan
a.       Untuk memonitor setiap perubahan pada konfigurasi kemanan jaringan
b.      Untuk mengetahui siapa saja yang mengakses file-file tertentu
c.       Untuk memonitor aktifitas dari sejumlah user jaringan
d.      Untuk menyimpan rekaman kegiatan login dan logout berdasarkan tanggal dan waktu




BAB III
IMPLEMENTASI AUDIT

3.1    Bidang Audit
3.1.1        Sistem operasi
No
Fakta/Temuan
Resiko
Rekomendasi
1
Harga sistem operasi
Sangat Baik
Menggunakan sistem operasi resmi yang berbayar agar lengkap dan aman
2
Keamanan sistem operasi
Baik
Keamanan sistem operasi perlu didukung oleh anti virus
3
Kemudahan dalam pengoperasian sistem operasi
Sangat Baik
User tetap perlu belajar mengenai cara pengoperasian sistem operasi agar dapat dijalankan dengan optimal
4
Kestabilan sistem operasi
Baik
Kestabilan sistem operasi dipengaruhi oleh banyak hal untuk tetap membuatnya stabil diperlukan update PC secara berkala
5
Ketersediaan dan dukungan sistem operasi
Baik
Diperlukan upgrade secara berkala

3.1.2        Database
Terdapat 5 tabel dalam pembuatan maupun pengoperasian website eL Cake, yaitu:
1.        Admin (id_admin, password, nama_lengkap, email, no_telp)
2.        Pelanggan (id_pelanggan, nama, alamat, telp, email, password)
3.        Produk (id_produk, nama_kategori, nama_produk, deskripsi, harga, stok, gambar)
4.        Konfirmasi (id_konfirmasi, tglbayar, no_rek, nama_bank, no_transaksi)
5.        Pesan (no_transaksi, status_pesan, id_pelanggan, id_admin, tot_harga, jam_pesan, tgl_pesan, id_kota, alamat_kirim)
No
Fakta/Temuan
Resiko
Rekomendasi
1
Aplikasi belum terintegrasi pada semua bagian seperti pada pendataan persediaan
Proses bisnis menjadi tidak efektif
Aplikasi disempurnakan dengan mengintegrasikan semua bagian agar proses bisnis menjadi lebih efektif


3.1.3        Penyimpanan
No
Fakta/Temuan
Resiko
Rekomendasi
1
Tidak adanya kejelasan spesifikasi produk yang dipasarkansehingga kualitas barang tidak sesuai dengan apa yang dijelaskan di situs web    
Pengunjung tidak mendapatkan informasi yang mendetail dan lebih spesifik tentang produk yang akan dibeli
Sebaiknya dijelaskan secara mendetail akan spesifikasi produk yang akan dipasarkan di web
2
Proses pengiriman barang tidak sesuai dengan prosedur yang ada dan tidak mencapai tingkat kepuasan
Pengunjung mengalami ketidakpuasan  terhadap proses pengiriman barang sehingga produk yang diterima mengalami kerusakan (cacat)
Sebaiknya pengiriman produk harus sesuai dengan prosedur yang ada atau buat prosedur proser yang menjaga kualitas barang

3.1.4        Jaringan
No
Fakta/Temuan
Resiko
Rekomendasi
1
Antivirus yang digunakan masih bersifat fee trial
Aplikasi online dapat diakses dari mana saja. Hal tersebut menjadikan konputer sangat rentan oleh serangan virus
Perusahaan harus menggunakan antivirus yang berlisensi pada setiap komputer yang digunakan untuk operasional
2
Aplikasi belum terintegrasi pada semua bagian seperti pada pendataan persediaan
Proses bisnis menjadi tidak efektif
Aplikasi disempurnakan dengan mengintegrasikan semua bagian agar proses bisnis menjadi lebih efektif
3
Tidak ada maintenance pada aplikasi secara berkala
Memungkinkan terjadinya Aplikasi mengalami error
Perusahaan seharusnya mewajibkan maintainance terhadap aplikasi secara berkala seperti 3 bulan sekali agar aplikasi dapat tetap efektif untuk mendukung proses bisnis perusahaan
4
Laporan tidak memiliki masa penyimpanan  
Memori komputer overload untuk menyimpan laporan
Adanya kebijakan mengenai batasan waktu maksimal file laporan dapat disimpan (misalnya 10 tahun) agar penggunaan memory dalam aplikasi menjadi efektif
5
Tidak adanya sistem keamanan jaringan
Adanya ancaman hacking, kemungkinan adanya pencurian data perusahaan melalui berbagai media penyimpanan data, serta ancaman virus
Sebaiknya menggunakan firewall, karena dapat mengontrol keamanan dalam cara yang lebih baik. Firewall akan menyaring informasi dan hanya memungkinkan orang-orang yang aman dan menginstal program Anti-Virus
6
Hak akses pada admin dan user
Memungkinkan terjadinya kesalahan hak akses pada user maupun admin
Dilakukan maintenance secara berkala jika terjadi perubahan struktur organisai agar tidak menyebabkan seorang user bisa mendapatkan akses lebih tinggi dari yang seharusnya didapatkan oleh user tersebut 

 



DAFTAR PUSTAKA



https://id.scribd.com/doc/148465492/Audit-Jaringan